Rabu, 14 September 2016

Cinta Palsu

  Tidak ada komentar
Awalnya aku mendekatimu dengan penuh kepercayaan dan tiba-tiba kau bilang sayang padaku dengan penuh kebahagiaan, aku begitu bahagia mendengar ucapanmu, kegelapan malam menari bersama bulan dan bintang, namun sedikit mendung menyapa memberi pengharapan dan keraguan, semua keraguan pun terjawab, kau hanya menyayangiku dengan penuh kepalsuan.

Senja telah berlalu ditemani mendung yang tak berarti, hari-hariku masih begini dengan rindu yang tak kunjung pergi, kaulah sekeras-kerasnya batu, sesukamu datang dan berlalu, kau biarkan aku menangis di pojok pilu, begitu menyiksa, dan kau tak pernah sadar jika kau telah menyebabkan hati ini terluka, setiap kau mencariku dan membutuhkanku aku selalu ada untukmu, tapi kau tak pernah menghargai usahaku, kau kini lebih mencintai hati baru dari pada aku, kini aku ingin menguap dan terhempas dari mu.

Kau bercerita tentang si hati baru kepadaku tanpa berfikir bahwa aku terluka karna itu, kau meminta saran kepadaku untuk mendekati si hati baru tanpa berfikir bahwa aku tersiksa karna itu, seribu usaha kubuat bersama senja ini, tapi kau begitu mudah menengelamkanya bersama mentari, sadarlah aku lebih mencintaimu dibanding si hati baru yang jelas-jelas tak mencintaimu.

Setidaknya aku sudah berusaha menjadi daun yang mengisi kekosongan reranting, walau pada akhirnya aku jatuh tertiup angin, tapi aku tak menyesal karna bertemu denganmu, karna aku sudah mendapatkan cinta baru, yang pasti jauh lebih baik darimu, maukah kau selamatkan hatiku lagi? aku salah bernaung, aku salah berpijak, aku salah berteduh, aku tau pasti jawabanmu "tidak", tapi tak apa karna yang menyelamatkan hatiku adalah cintaku yang baru, yang jauh lebih menyayangiku.

Tidak ada komentar :

Posting Komentar