Caraku Melupakanmu
Telah banyak cara kulakukan untuk melupakanmu, melupakan kebersamaan kita dulu, yang bahagia tanpa sedikitpun gelisah, sekarang yang dapat menggambarkan kahidupanku hanya kopi hitam, gelap, pahit, tanpa sedikitpun manis, dan itu semua karna kamu.
Aku berusaha untuk tak mengirimmu kabar, tapi hujan berkata lain, hujan memberiku banyak kenangan tentangmu berbisik untuk merindukanmu, mengapa kau selalu datang tanpa sedikitpun bosan. Membuatku menjadi rindu akan dirimu dan itu sungguh menyiksa, dan karnanya aku berfikir bahwa hujan adalah sebuah bencana baru.
Aku berusaha tegar dihadapanmu, tuk menunjukkan bahwa aku telah melupakanmu, dan tiap kali aku melakukannya hanya luka yang ada. Mengapa saat kau bahagia aku luka? Mengapa saat aku berusaha melupakanmu aku tekbisa? Mengapa? Tak kuasa menahan tangis disetiapku melihatmu bahagia dengannya, tak kuasa menahan rindu saat kau jauh disana bersamanya, sadarlah aku mencintaimu dengan penuh resah, hanya gelisah yang kurasa saat mencintaimu.
Entah kau tau atau tidak, disini aku sedang tersiksa karna cemburu dan merindu, kubiarkan hujan yang datang membawa kenangan tentangmu, kebahagiaan yang pernah kita rangkai sekarang telah menjadi sejarah yang begitu kelabu, sejarah yang sekarang hanya bisa ku ingat namun begitu pedih saat mengingat.
Berharap hujan yang datang membawa kenangan, berubah menjadi hujan yang menghapus semua kenangan dengan airnya yang banyak, dan membawanya hanyut, Tapi entah mengapa aku tetep saja merindumu walau aku tau begitu pedih rasanya, dan itu semua demi dirimu duhai peretak hati. Cintaku padamu seperti sepasang sayap yang hanya tinggal separuh, aku berusaha menggapaimu namun selalu terjatuh, bodohnya aku tak pernah sadar diri akan semua itu. Aku tersadar itu semua bukanlah cinta, karna hanya dirimu yang bahagia dan itu pun bukan karna ku namun karna orang itu, seperti ini lah caraku melupakanmu.
Aku berusaha untuk tak mengirimmu kabar, tapi hujan berkata lain, hujan memberiku banyak kenangan tentangmu berbisik untuk merindukanmu, mengapa kau selalu datang tanpa sedikitpun bosan. Membuatku menjadi rindu akan dirimu dan itu sungguh menyiksa, dan karnanya aku berfikir bahwa hujan adalah sebuah bencana baru.
Aku berusaha tegar dihadapanmu, tuk menunjukkan bahwa aku telah melupakanmu, dan tiap kali aku melakukannya hanya luka yang ada. Mengapa saat kau bahagia aku luka? Mengapa saat aku berusaha melupakanmu aku tekbisa? Mengapa? Tak kuasa menahan tangis disetiapku melihatmu bahagia dengannya, tak kuasa menahan rindu saat kau jauh disana bersamanya, sadarlah aku mencintaimu dengan penuh resah, hanya gelisah yang kurasa saat mencintaimu.
Entah kau tau atau tidak, disini aku sedang tersiksa karna cemburu dan merindu, kubiarkan hujan yang datang membawa kenangan tentangmu, kebahagiaan yang pernah kita rangkai sekarang telah menjadi sejarah yang begitu kelabu, sejarah yang sekarang hanya bisa ku ingat namun begitu pedih saat mengingat.
Berharap hujan yang datang membawa kenangan, berubah menjadi hujan yang menghapus semua kenangan dengan airnya yang banyak, dan membawanya hanyut, Tapi entah mengapa aku tetep saja merindumu walau aku tau begitu pedih rasanya, dan itu semua demi dirimu duhai peretak hati. Cintaku padamu seperti sepasang sayap yang hanya tinggal separuh, aku berusaha menggapaimu namun selalu terjatuh, bodohnya aku tak pernah sadar diri akan semua itu. Aku tersadar itu semua bukanlah cinta, karna hanya dirimu yang bahagia dan itu pun bukan karna ku namun karna orang itu, seperti ini lah caraku melupakanmu.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar