Akulah Sekarang Yang Terluka
Kusadari bahwa aku yang membuat kita berpisah dulu, dan kusadari itu semua hanyalah sebuah emosi sesaat, yang muncul karna banyaknya rasa cemburu, rasa cemburu itu seperti pupuk untuk membuat hati ini luka, dan membuat kita menjadi salah dalam mengambil keputusan, setiap hari pupuk itu menumbuhkan banyak kesakitan, kesedihan dan kecurigaan. Sudah bertahun-tahun berlalu, dan kita sudah mengambil jalan kita masing-masing, dan begitu hebatnya kamu, sekarang kamu sudah memiliki hati baru, dan aku masih saja terjebak didalam ruang masa lalu, yaitu kamu.
Telah kucoba melupakanmu namun hatiku tak mampu, kucoba membencimu tapi tak sedikitpun hati ini membencimu, yang aku bisa hanyalah membenci si hati baru, entah mengapa sekarang aku begitu membencinya, aku membenci setiap kebahagiaan mu dengan si hati baru, aku membenci dulu kamu yang sering singgah kerumah ku, kini singgah kerumah sihati baru yang tepat ada didekat rumahku, dan itu sungguh menyakitkan, jika kau tau entah kau akan membenciku atau kau malah mengasihaniku, tapi memang beginilah rasaku,
Aku yang selalu iri melihatmu bahagia dengan sihati baru, aku yang tersakiti melihatmu berdua didepan mataku, tanpa kau tau disini aku menahan begitu banyak luka, namun lagi-lagi kamu lah yang selalu aku rindu, dan lagi-lagi kamu lah yang selalu kutunggu, kamu selalu menjadi juara dihatiku, setiap wanita yang datang belum bisa menggantikan posisimu dihatiku sebagai sang juara.
Kusadari aku adalah seorang manusia bodoh yang masih terlalu kekanak-kanakan, hanya dengan rasa cemburu aku melepasmu, padahal bukan kau yang salah, melainkan aku saja yang begitu cepat mengambil keputusan untuk melepaskanmu, aku tau kamu pasti luka saat kau begitu menyayangiku, kemudian aku melepasmu hanya karna rasa cemburu, dan akhirnya sekarang kau bahagia dengan sihati baru, hingga tuhan memberikanku sebuah karma, yaitu akulah sekarang yang terluka. Harusnya aku sadar cemburu itu adalah sebuah rintangan yang harus dilalui oleh setiap pasangan, karna tidak setiap hal harus bahagia, tapi harus seimbang dengan luka.
Telah kucoba melupakanmu namun hatiku tak mampu, kucoba membencimu tapi tak sedikitpun hati ini membencimu, yang aku bisa hanyalah membenci si hati baru, entah mengapa sekarang aku begitu membencinya, aku membenci setiap kebahagiaan mu dengan si hati baru, aku membenci dulu kamu yang sering singgah kerumah ku, kini singgah kerumah sihati baru yang tepat ada didekat rumahku, dan itu sungguh menyakitkan, jika kau tau entah kau akan membenciku atau kau malah mengasihaniku, tapi memang beginilah rasaku,
Aku yang selalu iri melihatmu bahagia dengan sihati baru, aku yang tersakiti melihatmu berdua didepan mataku, tanpa kau tau disini aku menahan begitu banyak luka, namun lagi-lagi kamu lah yang selalu aku rindu, dan lagi-lagi kamu lah yang selalu kutunggu, kamu selalu menjadi juara dihatiku, setiap wanita yang datang belum bisa menggantikan posisimu dihatiku sebagai sang juara.
Kusadari aku adalah seorang manusia bodoh yang masih terlalu kekanak-kanakan, hanya dengan rasa cemburu aku melepasmu, padahal bukan kau yang salah, melainkan aku saja yang begitu cepat mengambil keputusan untuk melepaskanmu, aku tau kamu pasti luka saat kau begitu menyayangiku, kemudian aku melepasmu hanya karna rasa cemburu, dan akhirnya sekarang kau bahagia dengan sihati baru, hingga tuhan memberikanku sebuah karma, yaitu akulah sekarang yang terluka. Harusnya aku sadar cemburu itu adalah sebuah rintangan yang harus dilalui oleh setiap pasangan, karna tidak setiap hal harus bahagia, tapi harus seimbang dengan luka.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar