Rindu Kembali
Di
hari Rabu yang mendung dan ingin turun hujan ini, aku begitu sedih. Aku sedih karena dia yang ku
cintai telah meninggalkan ku pergi dengan orang lain, yang ternyata adalah
temanku sendiri. Saat aku sedang sedih tiba-tiba hujan pun menyusulnya dengan
membawa begitu banyak derita, tapi aku senang dengan hujan, karna hujan membuat
air mataku tak terlihat karna terhapus oleh air hujan.
Aku
berjalan dengan penuh air mata yang tertutup oleh air hujan, menuju tempat
berteduh yang disebut rumah, sesampainya dirumah, aku kembali bersedih dan
merenungkan semua kesalahanku dulu, karna aku yang memutuskan hubungan dengan dia
yang aku cintai, dan penyebabnya hanya sebuah rasa cemburu, dan karna itu semua
lah aku dengan mudah mengatakan “Kita Pisah”, tanpa berfikir panjang apa
kedepannya, dan memikirkan bagai mana rasanya menjadi dia. Dan sekarang aku lah
yang merasakan semua deritanya, walaupun aku mengira jika lukaku lah yang
begitu menyiksa.
Kau dalam diammu mengacuh
kan aku dan pergi bersama yang baru, meruntuhkan langitku dan sunyikan semesta
jiwaku, kemana cahayamu yang kukenal dulu?, Aku merindukan senyummu, manjamu,
ceritamu sehari-hari, di saat aku merasa sepi dengan kesendirianku, kulihat
kejendela rumah dan hujan membawa pergi semua kenangan tentangmu dari setiap
penjuru rindu, hanyut bagai perahu kertas yang sudah tak sanggup membendung air lalu
tenggelam. Aku sudah basah oleh semua rindu, tapi mengapa hujan tak mau mengerti,
ia masih betah berlabuh di hati ini padahal semua rindu telah hanyut ditelan
hari-hari.
Sudah lama aku tak memikirkanmu, tapi ketika aku melihat
sebuah status mu dengan sebuah foto kalian berdua bertuliskan “love is the best
thing that can happen to a person” dan disitulah aku merasakan luka, di saat
hati terluka jiwa ini pun terasa hampa, yang ada hanya kenangan tersisa, tuhan,
ijinkan aku melepaskannya, melepaskan dia yang datang untuk meninggalkan, dia
yang tak pulang tapi menjadi kenangan.