Rabu, 21 September 2016

Rindu Kembali

  Tidak ada komentar
07.56

Di hari Rabu yang mendung dan ingin turun hujan ini,  aku begitu sedih. Aku sedih karena dia yang ku cintai telah meninggalkan ku pergi dengan orang lain, yang ternyata adalah temanku sendiri. Saat aku sedang sedih tiba-tiba hujan pun menyusulnya dengan membawa begitu banyak derita, tapi aku senang dengan hujan, karna hujan membuat air mataku tak terlihat karna terhapus oleh air hujan.

Aku berjalan dengan penuh air mata yang tertutup oleh air hujan, menuju tempat berteduh yang disebut rumah, sesampainya dirumah, aku kembali bersedih dan merenungkan semua kesalahanku dulu, karna aku yang memutuskan hubungan dengan dia yang aku cintai, dan penyebabnya hanya sebuah rasa cemburu, dan karna itu semua lah aku dengan mudah mengatakan “Kita Pisah”, tanpa berfikir panjang apa kedepannya, dan memikirkan bagai mana rasanya menjadi dia. Dan sekarang aku lah yang merasakan semua deritanya, walaupun aku mengira jika lukaku lah yang begitu menyiksa.

Kau dalam diammu mengacuh kan aku dan pergi bersama yang baru, meruntuhkan langitku dan sunyikan semesta jiwaku, kemana cahayamu yang kukenal dulu?, Aku merindukan senyummu, manjamu, ceritamu sehari-hari, di saat aku merasa sepi dengan kesendirianku, kulihat kejendela rumah dan hujan membawa pergi semua kenangan tentangmu dari setiap penjuru rindu, hanyut bagai perahu kertas  yang sudah tak sanggup membendung air lalu tenggelam. Aku sudah basah oleh semua rindu, tapi mengapa hujan tak mau mengerti, ia masih betah berlabuh di hati ini padahal semua rindu telah hanyut ditelan hari-hari.

Sudah lama aku tak memikirkanmu, tapi ketika aku melihat sebuah status mu dengan sebuah foto kalian berdua bertuliskan “love is the best thing that can happen to a person” dan disitulah aku merasakan luka, di saat hati terluka jiwa ini pun terasa hampa, yang ada hanya kenangan tersisa, tuhan, ijinkan aku melepaskannya, melepaskan dia yang datang untuk meninggalkan, dia yang tak pulang tapi menjadi kenangan.



Read More

Sabtu, 17 September 2016

Terjebak

  Tidak ada komentar
06.56



Aku terjebak, hatiku tak bisa bergerak, mengapa hatiku menjadi sangat berat? apa karena hatiku masih ada dirimu yang terus berpijak, aku ingin mengeluarkan mu dari hati ku, tapi aku masih dalam kegelapan hitam tanpa ada sedikitpun cahaya yang datang, jadi aku terus menetap di tempat yang sama, bersama gelap yang paling pekat.

Aku terjebak, Semakin lama aku semakin dilupakan olehmu, karna kau sudah dapat tempat persinggahan dihati mu, tapi aku masih terus terjebak di dalam cinta yang selalu tetap hidup dan belum sempat meredup, aku mulai letih, aku harap rasa ini akan menghilang dengan cepat agar aku tak gelisah, aku melupakan semua wanita yang ingin singgah dihatiku, aku bahkan tak bisa bersinggah ke lain hati karnamu,

Aku terjebak, aku dan kamu, dan akan menjadi kita, tapi kita telah berbeda, ada lelah di sini, di hati yang berpura-pura tak bosan menanti dan di hari yang selalu ku selesaikan sendiri hingga pagi, aku adalah pohon megah yang berada disebuah tempat gelap tanpa ada seorangpun yang mengetahuinya, tanpa kamu yang menemukan dan mengurus pohon megah ini, aku takkan bisa tumbuh.

Aku terjebak, aku semakin lemah tanpamu, di dalam cinta yang selalu hidup, tanpa ada kamu yang menemaniku, aku ingin berlari melupakanmu mu, aku ingin terbang tinggi dan jauh melupakanmu, aku ingin kau pergi melupakanku, aku ingin menjadi bebas agar hari-hariku tak selalu terjebak oleh cintamu, tapi bagai mana aku melalukakan semua itu?

Read More

Rabu, 14 September 2016

Cinta Palsu

  Tidak ada komentar
09.37

Awalnya aku mendekatimu dengan penuh kepercayaan dan tiba-tiba kau bilang sayang padaku dengan penuh kebahagiaan, aku begitu bahagia mendengar ucapanmu, kegelapan malam menari bersama bulan dan bintang, namun sedikit mendung menyapa memberi pengharapan dan keraguan, semua keraguan pun terjawab, kau hanya menyayangiku dengan penuh kepalsuan.

Senja telah berlalu ditemani mendung yang tak berarti, hari-hariku masih begini dengan rindu yang tak kunjung pergi, kaulah sekeras-kerasnya batu, sesukamu datang dan berlalu, kau biarkan aku menangis di pojok pilu, begitu menyiksa, dan kau tak pernah sadar jika kau telah menyebabkan hati ini terluka, setiap kau mencariku dan membutuhkanku aku selalu ada untukmu, tapi kau tak pernah menghargai usahaku, kau kini lebih mencintai hati baru dari pada aku, kini aku ingin menguap dan terhempas dari mu.

Kau bercerita tentang si hati baru kepadaku tanpa berfikir bahwa aku terluka karna itu, kau meminta saran kepadaku untuk mendekati si hati baru tanpa berfikir bahwa aku tersiksa karna itu, seribu usaha kubuat bersama senja ini, tapi kau begitu mudah menengelamkanya bersama mentari, sadarlah aku lebih mencintaimu dibanding si hati baru yang jelas-jelas tak mencintaimu.

Setidaknya aku sudah berusaha menjadi daun yang mengisi kekosongan reranting, walau pada akhirnya aku jatuh tertiup angin, tapi aku tak menyesal karna bertemu denganmu, karna aku sudah mendapatkan cinta baru, yang pasti jauh lebih baik darimu, maukah kau selamatkan hatiku lagi? aku salah bernaung, aku salah berpijak, aku salah berteduh, aku tau pasti jawabanmu "tidak", tapi tak apa karna yang menyelamatkan hatiku adalah cintaku yang baru, yang jauh lebih menyayangiku.

Read More

Kamis, 08 September 2016

Karna Kedatanganmu

  Tidak ada komentar
09.31

     Kamu tiba-tiba datang dengan membawa sebuah kata yaitu "maaf", kemudian aku bertanya sembari terheran, "Minta maaf untuk apa?", dan kamu menjawab "Minta maaf untuk segala perkataan yang membuat kamu sakit", dan aku dengan mudah memaafkan, karna itu semua lewat percakapan, sebenarnya hatiku saja yang tak sanggup untuk mengungkapkan, jika bukan perkataanmu saja yang menyakitkan tapi semuanya.

     Kita berbincang tentang sebuah hubungan mu dengan dia, kamu berkata tak ada apa-apa dengan dia, tapi itu hanya kata yang keluar dari mulutmu, bukan dari hatimu, aku tak tau apa isi hatimu, tapi aku yakin dihatimu tak lagi ada aku, kau tau ? bahkan aku tak sanggup, menolong hati ketika jatuh di perangkap cinta yang kau ciptakan.

     Di jalan penuh genangan ini, banyak kutemukan rindu yang tersangkut, bahkan bayangan mu terus mengikuti, entah sebuah rasa yang tak tersampaikan atau mungkin terabaikan, sadarlah..!
ada seseorang yang terus berjuang untuk membuatmu bahagia dan selalu tertawa, yaitu aku, tapi mengapa engkau memilih dia dari pada aku?

     Malam ini aku anggap sebagai pengantar kepergianmu kepelukannya, berbahagilah, aku aminkan semuanya untukmu, pada musim kita yang pernah di penuhi tawa, kini memuai menjadi apa?, tentang kenangan bahagia saat kita bersama dulu, kau tak menyadari, bahwa kau telah melukis embun di kedua mataku dengan pahitnya tentangmu, tentang musim mu yang telah berganti menjadi bukan lagi aku, bisa apa aku.

     Tapi tiba-tiba kamu memberikanku sebuah harapan, membuat aku menjadi bangkit untuk tak menyerah dan selalu berharap, walaupun semua harapan itu pasti akan timbul luka, aku rela, asalkan luka itu tak sia-sia, agar kita dipertemukan kembali walau tak tau sudah berapa usia kita, aku tak perduli kau jodohku atau bukan, karena di luar tentang itu semua, kau adalah apa yang selalu aku perjuangkan.

Read More